Senin, 21 Februari 2011

Kisah Howard Hughes dan Novel The Carpetbaggers Karangan Harold Robbins

Novel The Carpetbaggers
Pada awal tahun 1950-an novelis Harold Robbins, yang sebelumnya relatif belum terkenal, menerbitkan buku yang seketika membuat namanya tersohor. Buku The Carpetbaggers digolongkan sebagai novel, tetapi rumor segera beredar bahwa sesungguhnya itu merupakan kisah samaran dari kehidupan pribadi milyuner Howard Hughes.

Banyak sekali tambahan fiktif dalam buku itu, termasuk beberapa episode seks yang tidak senonoh dan cerita-cerita tentang manipulasi dan urusan bisnis yang bersifat rahasia. Howard Hughes yang sesungguhnya membaca beberapa resensi buku itu, kemudian membaca langsung sebagian bukunya sendiri, dan sesudahnya lantas meledak marah. Dia ingin menuntut setiap orang yang dilihatnya.

Konsultan humasnya, Byoir, memberinya nasihat untuk tetap tenang.

Hubungan masyarakat adalah profesi yang aneh dalam beberapa segi. Biasanya dalam profesi tersebut kita berusaha melakukan tindakan – melancarkan promosi, merencanakan konferensi pers, mengusahakan liputan untuk tujuan ini dan itu. Tetapi ada saatnya ketika kita harus menempatkan diri pada posisi yang berlawanan, yaitu menasihati klien untuk diam dan tidak mengambil tindakan apa-apa.

Foto Howard HughesByoir memberitahu Hughes bahwa menuntut Harold Robbins dan penerbit bukunya adalah tindakan yang keliru dan justru diharapkan oleh mereka. Mereka akan merasa senang sekali. Tuntutan seperti itu akan memberi mereka publikasi gratis dan kontroversi yang justru kian mendongkrak popularitas novel tersebut.

Setelah dua hari berlalu, kemarahan Hughes mereda. Pada akhirnya Howard Hughes bukan hanya meninggalkan gagasan untuk mengajukan tuntutan hukum, tetapi dia juga bahkan menolak memberikan komentar kepada media tentang buku tersebut.

Efeknya tepat sebagaimana yang diharapkan. The Carpetbaggers memang menikmati kesuksesan dan bahkan diangkat menjadi film, tetapi dalam waktu singkat orang hanya menganggapnya sebagai karya fiksi semata-mata. Hubungannya dengan Howard Hughes sama sekali dilupakan dalam waktu setahun setelah diterbitkan.

****

Sumber: Robert J. Wood, Pengakuan Seorang Humas (Penerbit Mitra Utama)
 
© Copyright 2035 Inspirasi PR dan Marketing
Theme by Yusuf Fikri