Senin, 21 Februari 2011

Kisah Aspirin: Upaya Menghidupkan Kembali Produk Lama


Pada musim semi tahun 1984, orang Amerika terkejut mengetahui fakta baru tentang aspirin dari surat kabar, majalah, dan TV. Ternyata obat penghilang sakit kepala dan flu yang murah dan pasaran ini disamping dapat meredakan rasa nyeri juga dapat membantu pencegahan serangan jantung – terutama pada pasien yang sudah pernah menderita serangan pertama.

Fakta yang baru ditemukan ini bukanlah kecap penjual obat jalanan, namun merupakan bukti ilmiah yang didukung oleh dokumentasi kuat yang diterima secara luas dalam masyarakat medis.

Hal yang aneh mengenai penemuan medis ini adalah bahwa bukti-bukti yang mendukungnya bukanlah barang baru. Para ahli kardiologi telah memperhatikan efektivitas aspirin untuk melawan serangan jantung bertahun-tahun sebelumnya. Banyak tes telah dilakukan dengan pengaman secukupnya, dan hasil yang meyakinkan telah diketahui di antara kalangan medis jauh-jauh hari sejak akhir tahun 1970-an.

Mengapa bukti ini bisa tiba-tiba saja meledak ke dalam pandangan publik pada tahun 1984 setelah tersembunyi dalam kekaburan selama bertahun-tahun. Itulah hasil kampanye firma humas Carl Byoir & Associates.

Semuanya dimulai ketika pemilik pabrik aspirin khawatir terhadap peningkatan sukses Tylenol dan produk obat-obatan penghilang rasa sakit (analgesik) lainnya. Para pemilik pabrik aspirin mendirikan Aspirin Foundation of America dan mempekerjakan firma Byoir untuk membangkitkan publisitas baru bagi produk lama ini – terutama mengenai penggunaannya untuk menolong korban serangan jantung.

Kampanye ini dipimpin oleh wakil presiden senior Byoir, Howard Girsky, yang menyelenggarakan rangkaian simposium untuk memberi kesempatan para ahli kardiologi menjelaskan hasil penelitian mereka terhadap aspirin. Tentu saja media diundang untuk menghadiri acara ini, yang dilangsungkan di New York, Houston, London, dan kota-kota besar lainnya.

Untuk memberi media satu set fakta tambahan yang kuat guna dibahas, Byoir melakukan pemungutan suara atas 1000 orang ahli penyakit jantung. Mereka mendapatkan hasil yang bahkan mengejutkan klien mereka (Aspirin Foundation). Ternyata 67 persen dokter jantung memberikan resep aspirin bagi penderita serangan jantung yang pertama kalinya; 39 persen memberikan resep aspirin dalam dosis tetap untuk orang yang belum pernah kena serangan jantung , dan 25 persen minum aspirin sendiri tiap hari dalam dosis yang teratur.

Ketika Byoir memaparkan hasil ini dalam simposium di New York, liputannya luar biasa. Kampanye aspirin ini mengisi tayangan utama di TV, rubrik kesehatan dan ilmu pengetahuan di harian-harian besar, dan bahkan menempati halaman pertama beberapa koran. Berkat bantuan Georgia Ingersoll, kepala departemen majalah Byoir, kampanye aspirin sampai ke majalah-majalah wanita seperti McCall’s dan Family Crcle. Rasanya tiba-tiba saja setiap orang dewasa yang suka membaca dan menonton TV di seluruh Amerika tahu tentang penggunaan aspirin untuk mencegah serangan jantung.

Para dokter, yang sudah mengetahui penggunaan obat ini selama bertahun-tahun, terkejut menyaksikan kekuatan humas dalam menyampaikan pengetahuan ini begitu cepat kepada publik.

“Selama bertahun-tahun, aspirin merupakan obat generik murah-meriah pengisi rak-rak apotik,” kata Dr. John Edmeads, seorang neurolog dari Toronto. “Sekarang aspirin menjadi obat ajaib tahun 1980-an. Aspirin adalah sebuah kisah Cinderella!”

Dan hubungan masyarakat adalah ibu peri pengasuhnya.

****

Sumber: Robert J. Wood, Pengakuan Seorang Humas (Penerbit Mitra Utama)
 
© Copyright 2035 Inspirasi PR dan Marketing
Theme by Yusuf Fikri