Senin, 14 Maret 2011

Che Guevara, dari Revolusi Kuba ke Ikon Budaya

Che Guevara, foto paling terkenal sepanjang masa

Pagi itu, 5 Maret 1960, fotografer surat kabar Revolución Alberto Korda yang juga juru foto resmi Presiden Fidel Castro tengah sibuk mengambil gambar acara pengumpulan massa oleh Castro yang diselenggarakan di Pemakaman Colon, Havana, untuk menghormati korban pemboman La Coubre sehari sebelumnya. Salah satu yang hadir pada acara tersebut adalah Menteri Perindustrian pemerintahan revolusioner Kuba yang baru terbentuk, Ernesto 'Che' Guevara.

Setelah prosesi pemakaman, massa melakukan long march sepanjang jalan Malecón yang memanjang di tepi pantai hingga 23rd street, dimana Castro berpidato dan meneriakkan slogan perjuangan termasyhur "Patria o Muerte" (tanah air atau kematian) untuk pertama kalinya.

Pada jam 11.20, Korda menemukan momen selintas – tak lebih dari beberapa detik – ketika antara posisi dirinya dengan posisi Che Guevara tidak ada penghalang. Jarak antara mereka berdua hanya sekitar 25 – 30 kaki (7,5 – 9 meter). Nalurinya sebagai jurnalis foto tergelitik saat menyadari momen berharga tersebut. Korda lantas menekan tombol kameranya, Leica M2. Dua kali jepretan foto berhasil dia ambil sebelum Guevara kembali menghilang dari posisi pengambilan gambar yang optimal.

"Foto ini bukanlah produk dari pengetahuan atau teknik. Ini benar-benar sebuah ketidaksengajaan, murni keberuntungan," kata Alberto Korda merendah ketika orang bertanya tentang metode pengambilan gambarnya. Namun keberuntungan itulah yang telah melahirkan Guerrillero Heroico, karya fotografi termasyhur sepanjang masa – sekaligus menjadikan sosok Che Guevara sebagai ikon kultural penting.

Foto asli Che Guevara sebelum cropping
Guerrillero Heroico adalah foto pertama dari dua buah foto yang berhasil diambil Korda. Pada foto asli yang berukuran penuh, Guevara terlihat berdiri di bagian tengah frame dengan diapit siluet seseorang dan sebatang pohon palem, seperti dapat anda lihat di samping.

Redaktur Surat Kabar Revolución tempat Korda bekerja mengembalikan foto tersebut dan hanya mengambil foto-foto lain yang dianggap lebih penting untuk dimuat saat itu seperti foto Fidel Castro dan filsuf Jean Paul Sartre yang juga menghadiri acara itu. Korda, yang percaya bahwa foto itu istimewa, lantas memotong (crop) objek ’pengganggu’ di samping kiri dan kanan Guevara. Dia memperbesar foto tersebut dan menggantungnya di tembok rumahnya bersebelahan dengan potret penyair Cile Pablo Neruda, selain memberikan beberapa lembar kopinya kepada teman-temannya sebagai hadiah.

Publikasi pertama foto Guerrillero Heroico dilakukan oleh koran Revolución edisi 16 April 1961, setahun setelah foto itu diambil, untuk mengiklankan konferensi yang menampilkan pembicara utama Che Guevara (pelaksanaan konferensi itu dibatalkan karena insiden penyerbuan Teluk Babi oleh pejuang kontra revolusi yang dibantu CIA). Namun masyarakat Kuba baru benar-benar familiar dengan foto tersebut pasca eksekusi mati Che Guevara oleh pemerintah Bolivia.

Che Guevara mengisap cerutu Havana
Alberto Korda memberikan selembar kopi foto itu kepada José Gómez Fresquet, seniman pembuat poster Kuba kenamaan, yang lantas bekerja semalaman melukis versi posternya yang berukuran besar untuk dibawa pada acara penghormatan terakhir rakyat Kuba atas kematian Che keesokan harinya di Plaza de la Revolución, Havana, pada 18 Oktober 1967. Sejak saat itulah Guerrillero Heroico menemukan tempatnya sebagai simbol revolusi dan perlawanan.

Maryland Institute College of Art menobatkan Guerrillero Heroico sebagai simbol abad 20 dan foto paling terkenal di dunia. Di Amerika Serikat sendiri foto ini terlihat pertama kali pada tahun 1968 dalam versi lukisan karya Paul Davis pada billboard iklan Majalah Evergreen Review di stasiun kereta bawah tanah New York. Sebelumnya, pada 1967 seniman Irlandia Jim Fitzpatrick membuat poster seni Che berdasarkan kopi foto yang diklaimnya diperoleh dari kelompok anarki Belanda, the Provos. Berbagai reproduksi lain merebak dalam bentuk lukisan, cetakan, karya digital, tatto, ukiran, sketsa. Pokoknya hampir semua jenis media cetak yang dikenal.

Poster seni Che Guevara karya Jim Fitzpatrick
Kalangan seniman pop dan industri mulai menggeser pemaknaan atas foto Che ketika mereka ikut-ikutan mereproduksi foto tersebut dalam berbagai format dan teknik, namun merendahkan artinya menjadi sekadar obyek komersialisasi dan seni populer yang jauh meninggalkan pesan Marxist garis keras yang diusung Che selama hidupnya. Wajah Che disalin besar-besaran sebagai gambar penghias kaus oblong, stiker, minuman keras (Vodka Smirnoff), minuman soda, rokok, bahkan es krim. Dia bisa ditemukan sebagai lukisan mural di tembok di Palestina, hingga ke butik-butik yang menjual pakaian untuk kalangan atas di Paris.

Foto Che Guevara Guerrillero Heroico menjadi sebuah contoh bersatunya simbol politik dan pemasaran. Menurut Trisha Ziff, kurator pada pameran keliling Iconography 2004, Che Guevara telah menjadi sebuah merek dagang, ikon gerakan anti perang, pro lingkungan hidup, anti globalisasi, atau simbol anti kemapanan umumnya.

Alberto Korda sendiri - sebagai penganut paham komunis dan pendukung revolusi Kuba sejati - tak pernah meminta royalti atas reproduksi foto tersebut untuk kepentingan komersial. Namun dia menetapkan satu batasan, yakni tak ingin karyanya dikomersialisasi untuk produk-produk yang dia yakini menurunkan martabat Che Guevara, terutama alkohol. Pada tahun 2000 Korda menuntut agensi periklanan Lowe Lintas dan Rex Features atas penggunaan foto Che untuk mengiklankan Vodka Smirnoff. Masalah itu akhirnya diselesaikan di luar pengadilan, dengan Korda memperoleh kompensasi sebesar 50 ribu dollar AS. Uang tersebut lantas disumbangkannya untuk pengelola sistem layanan kesehatan Kuba. ”Seandainya Che masih hidup, dia akan melakukan hal yang sama,” katanya.

****
 
© Copyright 2035 Inspirasi PR dan Marketing
Theme by Yusuf Fikri